Bos perusahaan piranti lunak Oracle, Larry Ellison, mengatakan Apple tak berdaya tanpa Steve Jobs. Ellison menilai Apple saat ini tengah mengalami keterpurukan.
"Ya, kita semua sudah tahu," jawab Ellison ketika ditanya pendapatnya soal posisi Apple saat ini, oleh pembawa acara Charlie Rose di salah satu televisi swasta Amerika Serikat (AS), CBS, seperti dikutip Huffington Post, Rabu (14/8/2013).
"Kita melihat Apple dengan Steve Jobs," lanjutnya sembari membuat sebuah ilustrasi dengan jarinya membentuk kurva yang meningkat. Kemudian ketika tanpa Jobs, Ellison menggambarkan kondisi perusahaan asal Cupertino, California sama ketika Apple ditinggalkan pada 1985 silam.
"Kita melihat Apple tanpa Steve Jobs," ia menurunkan lagi jarinya membentuk kurva yang menukik.
Apple, lanjut Ellison, mulai bergerak positif saat Jobs kembali bergabung dengan Apple pada 1996, dan lagi-lagi Ellison mengilustrasikan kurva yang kembali naik. Dan ketika menceritakan Apple yang benar-benar ditinggalkan Jobs pada 2011, Ellison kembali menurukan jaringannya ke titik terbawah.
Prediksi masa depan Apple tanpa sosok Steve Jobs bukanlah yang pertama kali diperbincangkan. Sejumlah pihak pun banyak yang berpendapat pesimis maupun optimis ketika ditanya soal keberlangsungan Apple tanpa Steve Jobs. Ellison menilai bahwa Apple pernah berada di posisi yang cukup sulit ketika Jobs memutuskan pergi pada 1985 hingga 1996.
Milyarder bernama lengkap Lawrence Joseph "Larry" Ellison ini berpendapat Apple sedang mengalami penurunan sekarang-sekarang ini. Angka berbicara, Apple berhasil dikalahkan Samsung di ranah smartphone dan tablet pada laporan kuartal kedua 2013.
"Jobs adalah Alfa Edison kita, Picasso kita, penemu hebat milik kita. Bagi saya ia tak akan tergantikan, dan saya tak percaya ada yang bisa menggantikannya," ungkap pria yang dikenal sebagai sahabat dekat Steve Jobs itu.
"Ya, kita semua sudah tahu," jawab Ellison ketika ditanya pendapatnya soal posisi Apple saat ini, oleh pembawa acara Charlie Rose di salah satu televisi swasta Amerika Serikat (AS), CBS, seperti dikutip Huffington Post, Rabu (14/8/2013).
"Kita melihat Apple dengan Steve Jobs," lanjutnya sembari membuat sebuah ilustrasi dengan jarinya membentuk kurva yang meningkat. Kemudian ketika tanpa Jobs, Ellison menggambarkan kondisi perusahaan asal Cupertino, California sama ketika Apple ditinggalkan pada 1985 silam.
"Kita melihat Apple tanpa Steve Jobs," ia menurunkan lagi jarinya membentuk kurva yang menukik.
Apple, lanjut Ellison, mulai bergerak positif saat Jobs kembali bergabung dengan Apple pada 1996, dan lagi-lagi Ellison mengilustrasikan kurva yang kembali naik. Dan ketika menceritakan Apple yang benar-benar ditinggalkan Jobs pada 2011, Ellison kembali menurukan jaringannya ke titik terbawah.
Prediksi masa depan Apple tanpa sosok Steve Jobs bukanlah yang pertama kali diperbincangkan. Sejumlah pihak pun banyak yang berpendapat pesimis maupun optimis ketika ditanya soal keberlangsungan Apple tanpa Steve Jobs. Ellison menilai bahwa Apple pernah berada di posisi yang cukup sulit ketika Jobs memutuskan pergi pada 1985 hingga 1996.
Milyarder bernama lengkap Lawrence Joseph "Larry" Ellison ini berpendapat Apple sedang mengalami penurunan sekarang-sekarang ini. Angka berbicara, Apple berhasil dikalahkan Samsung di ranah smartphone dan tablet pada laporan kuartal kedua 2013.
"Jobs adalah Alfa Edison kita, Picasso kita, penemu hebat milik kita. Bagi saya ia tak akan tergantikan, dan saya tak percaya ada yang bisa menggantikannya," ungkap pria yang dikenal sebagai sahabat dekat Steve Jobs itu.
0 comments:
Post a Comment