Sunday 1 September 2013

BlackBerry Sulit Bersaing dengan Apple & Samsung

detail berita
BlackBerry bisa saja comeback dan bertaji dalam meladeni ketatnya persaingan di ranah smartphone, jika memfokuskan bisnisnya dan melepas beberapa unit bisnis. Demikian diutarakan salah satu anggota Komisi Khusus, Bert Nordberd, yang ditugasi mencari langkah alternatif agar perusahaan tak karam. 

Komisi Khusus, sebagaimana dilansir dari The Wall Street Journal, Minggu (1/9/2013), saat ini tengah mencermati nilai dari bisnis perusahaan. Nordberg mengatakan, ada beberapa unit bisnis perusahaan yang bisa dipisah atau memanfaatkannya untuk menjalin kemitraan strategis, dan bahkan dijual.

"Jika Anda melihat BlackBerry versus nilai pasarnya, jelas ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Nordberg. Ia juga mengakui menjadi pemain kecil di pasar smartphone global cukup sulit.

“Saya pikir BlackBerry bisa bertahan sebagai perusahaan khusus. Tapi menjadi perusahaan khusus berarti harus menjadi khusus. Secara historis BlackBerry memiliki ambisi yang lebih besar. Tapi bertarung dengan Apple, Google, dan Samsung sangat sulit," tuturnya. 

BlackBerry sendiri memiliki berbagai bisnis yang cukup kuat di beberapa sektor. “BlackBerry kuat dalam bisnis enterprise, produknya ialah NSA-proof, keyboard pada handset yang cukup diminati konsumen global, dan perusahaan merupakan pemimpin jaringan data terkemuka di dunia,” sebut Norberg. 

Bahkan belum lama ini, perusahaan juga dilaporkan akan melepas layanan yang fokus ke aplikasi olah pesan, BlackBerry Messenger (BBM) dan membuatnya sebagai perusahaan yang terpisah dengan nama BBM Inc.  

Seperti diketahui, BlackBerry yang dulunya begitu dielu-elukan kini melempem dalam ketatnya persaingan di Industri smartphone, seperti Samsung dan Apple. Alhasil, kapitalisasi pasarnya berguguran dalam beberapa tahun terakhir. Keterlambatan platform menjadi salah satu biang keladi runtuhnya citra perusahaan sebagai produsen smartphone nomor satu. 

Mencoba bangkit, perusahaan yang berbasis di Kanada itu membentuk sebuah tim khusus untuk mencari sejumlah keputusan alternatif. Timothy Dattels pun dipercaya mengapteni rekan-rekannya, yang terdiri dari Barbara Stymiest, Thorsten Heins, Richard Lynch, dan Bert Nordberg.



sumber

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2013. GADGETNEWS